Rekomendasikan materi yang ingin anda ketahui kepada kami

Saturday, April 13, 2013

Menimbang massa benda menggunakan Neraca Analitik ( Rem dan Ayun ) Beserta Rumusnya

     Sebenarnya hal ini yang mendasar dari penggunaan Neraca Analitik yaitu penimbangan massa benda saja dan postingan berikutnya akan membahas menimbang zat. Disini saya akan menjelaskan tentang rumus-rumus menggunakan neraca analitik khususnya neraca ayun dan neraca rem, juga persiapannya dalam menggunkan neraca analitik rem dan ayun.
      Pada prinsipnya tatacara menggunakan neraca rem dan ayun adalah sama, hanya perbedaannya pada adanya rem pada neraca rem sedangkan pada neraca ayun tidak ada rem. Dan pembacaannya penentuan titik keseimbangannya juga berbeda seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Persiapan menggunakan Neraca Ayun dan Rem:
  1. Menyiapkan alat-alat bantu penimbangan misalnya Anak timbangan, kuas untuk membersihkan neraca, pinset untuk mencapit anak timbangan dsb.
  2. Memeriksa kebersihan neraca dengan membersihkan piring neraca menggunakan kuas, INGAT! Neraca harus dalam keadaan terkunci.
  3. Memeriksa kedataran neraca yaitu dengan cara melihat gelembung udara yang ada di water pass agar gelembung tersebut tepat berada di tengah. Kalau tidak berada di tengah kita bisa memutar sekrup yang ada di kedua kaki neraca samapi gelembung berpindah ke tengah.
  4. Memeriksa keseimbangan neraca
Menggunakan neraca ayun/ rem:

  • Menimbang massa benda:

Kita telah mendapatkan G0 dan L0 dari proses menyeimbangkan neraca tadi neraca tadi, jika kita menimbang benda. ( G0 nya 0,0000 karena tak ada yang di timbang dan L0 nya sesuai keseimbangan saat menyeimbangkan neraca) 
  Masukan benda ke atas pring neraca . Ingat! Neraca harus dalam keadaan terkunci. Sebelumnya anda harus mengira-ngira massa benda yang anda masukan agar ketima menimbang dengan neraca ayun/ rem, anda tidak perlu terlalu lama memperkirakan anak timbangan yang akan anda masukan di piring neraca satunya lagu. Anda bisa menggunakan neraca ohaus untuk memperkirakan massa benda yang anda akan timbang. Dalam membawa benda yang akan anda timbang, anda tidak boleh memegangnya secara langsung dengan tangan, karena ini akan mempengaruhi massa benda yang akan anda timbang. Sehingga nanti hasil penimbangan tidak akan sesuai harapan/ murni massa benda. Oleh karena itu gunakan kertas isap untuk memegang benda ( misalnya botol timbang ). Masukan benda di piring neraca . Lalu masukan anak timbangan di piring neraca satunya lagi ( sesuai dengan perkiraan anda).

 Gunakan logika anda. Pada neraca rem , jika pointer menunjuk ke piring neraca yang terdapat bendanya , ini berarti berat benda kurang dari berat anak timbang yang anda gunakan, dengan ini anda dapat simpulkan bahwa anda harus mengurangi berat anak timbangan ( dengan cara menukarkan dengan massa anak timbang yang lebih kecil) saat memasukan/ mengeluarkan anak timbang gunakanlah pinset, sehingga massa anak timbang tidak berubah( sesuai yang tertera pada anak timbang). Jika pointer menunjuk ke piring neraca yang ada anak timbangannya , ini berarti massa anak timbang lebih kecil dari massa benda sehingga dengan ini anda harus menambahkan anak timbang, jika perlu gunakanlah anting - anting. Skala yang baik untuk menimbang pada neraca rem yaitu 9,5-10,5. Begitu seterusnya sampai pointer menunjukan mendekati skala diatas. Jika sudah berarti anda mendapatkan L1 dan G1

Pada neraca ayun ,langkah - langkahnya sama dengan neraca rem, hanya saja anda dapat menggunakan rumus yang saya sudah posting sebelumnya, hanya saja skala saat pointer mengayun yang ideal adalah 5 - 15. Lalu gunakan rumus tersebut untuk menentukan L1 . Dan anda telah mendapatkan G1 dan L1.

Untuk tahap berikutnya, anda lagi lagi harus menggunakan logika seperti sebelumnya, yaitu jika L1 yang didapat berada di sebelah kiri, maka anda harus membuat pointer mengarah ke sebelah kanan. Jika kiri benda maka secara tidak langsung, anda harus mengurangi anak timbang, dan sebaliknya. Jika ketika anda menambahkan anak timbang dan anda memutar pointer, jika pointer tepat berhenti di tengah ( sama dengan G0) maka ini berarti penimbangan anda sudah berakhir ( anda sudah mendapatkan massa benda dengan tepat ) tapi jika pointer malah bergeser melebihi atau kurang dari G0 ( asal skalanya 9,5-10,5 dan agar ideal dan pada neraca ayun setelah melakukan perhitungan melebihi atau kurang dari G0/ arahnya berlawanan dengan L1) maka anda sudah mendapatkan L2 dan G2

Maka gunakanlah rumus berikut :

G = G1 -atau + a
G = G2 +atau - b

 Pada rumus diatas penambahan atau pengurangan dengan a / b anada harus menggunakan logika. Agar lebih mudah dicerna , saya akan menggambarkan ilustrasi sebagai berikut:

Saya mempunyai raport sebagai berikut

Bu guru A: Nilai UN matematika kamu kurang dari 9 ( dimisalkan G1 )
Bu guru B : Nilai UN matematika kamu diatas 8. ( dimisalkan G2)

Kita tidak boleh langsung menyimpulkan bahwa nilai UN saya adalah (9+8):2=8,5 . Itu sangat salah. Oleh karena itu dalam menyimpulkan G sebenarnya juga tidak boleh begitu. Kita harus melihat peluang nilai kita yang mendekati G, dengan cara menggunakan L1 dan L2 yang kita dapat, itulah kegunaan L0 , L1 , L2 yang telah kita dapatkan. Jika diilustrasikan L dapat diibaratkan ketepatan seorang guru, misalnya guru A mempunyai ketepatan 80% dan guru B mempunyai ketepatan 20%. Sehingga kita dapat menyimpulkannya.

Oleh kerena itu gunakanlah rumus berikut, jika diibaratkan:
G1>G2 maka rumusnya:

G sebenarnya = G1 -( | L1 - L0| x G1 - G2)
                                        |L1 - L2|
ATAU DENGAN RUMUS
G sebenarnya = G2 + ( | L2 - L0| x G1 - G2)
                                         |L2 - L1  |

Jika G1 < G2 maka rumusnya:

G sebenarnya =  G1 + ( | L1 - L0| x G1 - G2)
                                          |L1 - L2|
 ATAU DENGAN RUMUS 


G sebenarnya = G2 - ( | L2 - L0| x G1 - G2)
                                          |L2 - L1|

MAKA DENGAN ITU KITA MENDAPATKAN MASSA SEBENARNYA


1 comment:

Harap menggunakan bahasa yang sopan