Wednesday, October 14, 2015

MACAM - MACAM KESALAHAN /SESATAN/ERROR (Analysis Kimia)



Dalam melakukan suatu analisis, seringkali terdapat berbagai macam kesalahan yang menyebabkan timbulnya perbedaan hasil dari yang seharusnya. Kesalahan hasil eksperimen dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a.       Kesalahan tertetapkan (Determined)
b.      Kesalahan tidak tertetapkan (indetermined)
Nah untuk lebih jelasnya, saya akan menguraikan tiap-tiap macam – macam kesalahan:
A.      Kesalahan Tertetapkan (Constant/Determined error)
Merupakan kesalahan yang dapat dihindari atau besar kesalahannya sendiri dapat ditetapkan. Biasanya kesalahan ini berupa:
1.       Kesalahan Operasional (Pribadi)
Jadi kesalahan ini biasanya disebabkan oleh pribadi dan tak ada hubungannya dengan kesalahan metode atau kesalahan prosedur. Contoh dari kesalahan ini diantaranya: Pencucian endapan yang kurang atau berlebihan, pemijaran endapan pada suhu yang tidak benar, penimbangan sesudah pendinginan pada eksikator padahal waktu pendinginan belum cukup, membiarkan bahan yang bersifat higroskopis mengabsorpsi air sebelum atau selam penimbangan, dan bisa juga dari penggunaan reagensia yang mengandung pengotor yang mengganggu, jika dalam titrasi contoh dari kesalahan ini yaitu salah pengamatan TA (salah penyimpulan titik akhir titrasi).
2.       Kesalahan Instrumen/Reagensia
Contoh dari kesalahan ini yaitu penggunaan reagensia yang mengandung zat-zat pengotor, maupun kesalahan dari segi instrumennya misalnya penggunaan alat-alat instrumen yang tak terkalibrasi, masuknya bahan-bahan asing kedalam zat yang dianalisis, neraca yang rusak dll. Contoh nyata dari kesalahan ini yang pernah saya alami adalah, penggunaan HCl untuk pelarutan sampel Ba2+ untuk ditentukan kadarnya menggunakan metode gravimetri, nah pada waktu itu saya dan teman-teman malah menggunakan HCl teknis padahal seharusnya digunakan HCl pa, dan alhasil harusnya sampel Ba2+ larut malah menjadi endapan putih. Mengapa hal ini bisa terjadi? Toh kan sama-sama HCl.
Inilah jawabannya, karena HCl teknis dibuat dengan mencampurkan H2SO4 pekat dengan NaCl sehingga terbentuklah HCl, nah yang membuat contoh kami mengendap adalah karena HCl teknis masih mengandung SO4 2- yang akan menyebabkan endapan putih tak larut dalam air dan asam klorida. Endapan putih tersebut adalah BaSO4, sedangkan yang seharusnya terjadi adalah BaCl yang berupa larutan bukan endapan.
3.       Kesalahan metode
Berbeda dengan kesalahan operasional, biasanya kesalahan metode diartikan sebagai kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan non personal (bukan kesalahan pribadi). Contoh dari keslahan ini antara lain reaksi yang tidak sempurna, keterlarutan endapan (endapan yang harusnya terbentuk malah larut), kopresipitasi, pospresitasi, terjadinya penguraian pada reaksi yang harusnya tidak terjadi, atau bisa juga terjadinya pengendapan zat-zat lain yang tak dikehendaki.
4.       Kesalahan aditif dan sebanding (proporsional)
Contoh kesalahan ini adalah kehilangan bobot dalam sebuah kurs, contohnya ketika kita memijarkan suatu zat maka akan ada suatu zat pengotor (yang merupakan kesalahan) menguap dan kita akan mengetahui berat zat yang sebenarnya. Maksud dari proporsionalitas disini dimana kesalahan akan terus bertambah jika zat yang kita pijarkan beratnya juga bertambah. Maka akan didapat dimana kesalahan ini akan linear dengan berat endapan


B.      KESALAHAN TAK TERTETAPKAN ( ACCIDENTAL/INTERMEDIATE ERROR)
Kesalahan ini merupakan kesalahan yang ditimbulkan dari kesalahan-kesalahan yang tak terkendali oleh analis dan umumnya begitu sulit dipahami dan karenanya tak dapat dianalisis.

No comments:

Post a Comment

Harap menggunakan bahasa yang sopan